Jumat, 24 Februari 2012

B(ahan) B(akar) M(inyak) Naik (lagi) lho..

hualoh..

keinginan gue buat nyeloteh sedikit panjang tanpa aturan yang jelas kembali muncul nih.
berawal dari menonton obrolan pagi wamen esdm (yang juga guru besar di fakultas lain almamater gue) di tv nomor satu berwarna merah (yang jadi kendaraan politiknya kelompok besar berwarna kuning) bikin gue pengen sedikit bercelotah dengan segala keterbatasan yang ga ada ujungnya. *halah.

jadi begini loh. obrolannya adalah mengenai BBM (bukan dalam artian teknologi untuk ceting yang disediakan oleh smartphone yang mulai megap-megap perkembangannya yaa..). bbm disini maksudnya bahan bakar minyak. banyak lah ya jenisnya si bahan bakar minyak ini, yang lumrah dijumpai di SPBU ada Premium, Solar, Pertamax, Pertamax Plus, Bio Solar, dan sebagainya, dan sebagainya. (kalau dipikir-pikir, warna pistol pengisi bahan bakar yang ada di SPBU itu, mewakili kelompok-kelompok besar yang ada di Indonesia deh ya. haha).

yang sering jadi bola panas adalah, jenis premium, udah bosen nih gue denger premium naik turun naik turun, segala diributin, di naikin salah, ga di naikin juga salah.
sekarang gue mau nyampein celotehan tanpa dasar, yang sejujurnya cuma omelan yang gabisa gue sampaikan kalau cuma lewat twitter.

YANG PROTES BBM DI NAIKIN ITU SIAPA SIH??
*halah jadi sok serius.. segala pertanyaan gini doang di caps lock. sori tjoi, biar pada ngeh aja sama arah dari tulisan gue ini (cem ada yang baca aje hahah).

gue nyeloteh tanpa dasar nih, jadi jangan diajak debat akademis ya, serius ini cuma pemikiran dangkal doang ko..

gue mengelompokkan, ada 3 golongan yang meributkan kenaikan BBM bersubsidi tersebut ya sebut sajalah bensin a.k.a Premium.. mau tau apa saja golongannya? oke abis ini gue usahakan buat nulis per-Gologan-tersebut.

pertama adalah golongan yang bener-bener ga mampu, yang kedua adalah golongan tak mampu tapi sok-sok-an mampu, yang ketiga adalah golongan mampu tapi pura-pura ga mampu.

eits kalem boi, jangan suujon dulu sama kata-kata yang gue pake, ini gue mau jelasin kenapa gue make kata-kata diatas buat penamaan golongan-golongannya. ga boleh emosi loh, ini tulisan gue doang. (EMANG ADA YANG BACA WOI? *nanya-ke-diri-sendiri*)

1. golongan yang bener-bener tidak mampu. yang gue maksud golongan tidak mampu disini adalah, orang-orang ga berkendaraan yang ga beli bensin buat dijadiin asap kenalpot. terus, kenapa mereka protes kalau BBM dinaikin? asumsi tanpa dasar saya adalah kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan bahan pokok lainnya.. terus gimana dong kalau Harga Bahan Pokok Naik, pikiran bego gue mengatakan seperti ini: "paling engga, lebih jelas lah, subsidinya dialokasikan kemana.."


2. golongan yang tidak mampu tapi sok mampu. gue sadari ini emang agak kasar sih namanya. tapi kalem lah, hanya pandangan dangkal seorang pemuda tanggung saja.. gini loh maksud gue, kita kerucutkkan kembali si golongan ini dengan mengelompokkannya berdasarkan penggunaan bahan bakar minyaknya. gue anggap golongan ini adalah orang-orang yang menggunakan kendaraan pribadi padahal belum bisa/belum mampu buat membiayai operasional kendaraan pribadi-nya tersebut. ya contoh simpelnya adalah ga mampu buat beli bensin, gitu lah.. kalau orang-orang pinter bilang, ini karena perkembangan ekonomi negara kita kok, dan juga karena ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman, terus juga karena pola hidup konsumtif yang disebabkan oleh MUDAHNYA mendapatkan kredit kendaraan bermotor yang mengakibatkan meningkatknya produksi dan penjualan produk perusahaan otomotif dari negeri penjajah kita dulu! (ya mayoritas kendaraan di Indonesia sekarang kan emang dari Jepang lah ya).
nah sekarang, gimana pemerintah bisa mikirin apalagi ngebuat transportasi aman dan nyaman, sementara alokasi subsidinya lebih banyak dibakar buat asap knalpot?

3. golongan mampu yang pura-pura tidak mampu! golongan ini nih yang bahaya, menurut gue loh ya,..
soalanya sebenernya mereka adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan yang cukup untuk membelanjakan uangnya kemudian dibakar untuk menjadi asap kenalpot, tapi ketika ditanya "setuju tidak BBM dinaikkan?" terus make dalih rakyat kecil sebagai tameng. oh god!

ah.. sudahlah, semua hanya dinamika sosial yang mau ga mau emang harus dijalankan dan disaksikan. ya saya rasa gejolak yang ada cukup wajar untuk negara yang katanya mau berkembang.
mau protes? jangan ke saya, silahkan protes pada diri masing-masing yang mungkin bisa memberikan alasan kenapa negara kita harus berkembang.

dari tiga golongan diatas tersebut, dengan pikiran dangkal sejujurnya gue sepakat aja sih, kalau harga BBM dinaikkan, kenapa? ya harapan gue dengan prasangka baik terhadap para pengelola negeri ini adalah agar subsidi dapat diberikan kepada tangan yang tepat.
semoga dengan naiknya BBM, angka pembelian kendaraan bermotor turun, kemacetan hilang (terutama Jakarta), transportasi Umum menjadi layak aman dan nyaman, kemudian nyamanlah Indonesiakuu tanpa asap kenalpottt..

sejujurnya sampai gue ngepost tulisan ini pun gue belum bisa mengelompokkan diri gue ke golongan yang mana dari tiga yang gue sebutkan diatas..
apakah gue golongan 1? gue masih pakai kendaraan bermotor. dan gue masih beli bahan bakar itu kok.
apakah gue golongan 2? oh god, mudah-mudahan tidak, dan jangan sampai saja..
apakah gue golongan 3? demi tuhan, jangan sampai lah.

sedikit tentang diri gue, dan sikap gue mananggapi rencana kenaikan harga BBM ini,
karena gue masih make kendaraan bermotor, ya mau ga mau gue harus menghitung kembali anggaran agar sepeda motor itu tetep bisa jalan, kalau nantinya itung-itungan menunjukkan gue ga mampu beli bensin dan itungan juga nunjukin cara lain lebih efektif dan efisien, ya itu artinya gue harus make cara lain tersebut, mungkin bisa jalan kaki, bisa naik sepedah, atau naik kendaraan umum yang ada, tentu dengan konsekuensinya juga misal waktu tempuh yang lebih lama..

simpel sih menurut gue, silahkan pasrah, atau menggali kreativitas, bukan sekedar nyaman pada kondisi yang menipu yang sedang kita semua jalankan saat ini..

Gimana dengan anda?


macam ada yang baca aja ini tulisan haha.
ya sudahlah, setidaknya saya harus berterimakasih pada anda anda semua yang sudah berkenan meluangkan waktu buat ngebaca tulisan ini, karena yang telah anda lakukan merupakan apresiasi bagi saya..
boleh berkomentar, boleh juga dihina dan dicacimaki, karena sejujurnya saya juga butuh kritikan untuk mengembangkan gaya menulis serta memperluas wawasan saya...


Terimakasih, Semoga Menginspirasi ! :)

Ardiles.

1 komentar:

  1. yeiy. saya suka ini.

    hummff. sebenernya yang harus bisa mengelola kendaraan umum biar nyaman yah pengguna nya sendiri, jadi masyarakat jakarta pada umumnya lebih banyak yang meminta dari pada memberi juga. jadi kalau yang ngasih nya cuman sekedar A tapi pengguna pengen B mereka gak puas dan tidak memberikan timbal baliknya. malah semakin menjadi-jadi membuat bobrok transportasi publiknya.
    hehehe.. sotoy sih ini cuman pengamat lapangan ajaa.

    hayo sebisa mungkin beralih ke angkutan umum. gw juga lagi belajar nih naik angkot di jakarta. dengan menekan anggaran sekecil mungkin :)

    BalasHapus