Selasa, 30 Oktober 2012

JEMUR GIGI vs UNJUK GIGI | TITIP, TITIP, TITIP ....

Kemenpera memang sangat diharapkan sebagai menko di bidang perumahan dan permukiman. Namun dari aspek perencanaan, pemrograman dan penganggaran, atau terjemahan dari RKP / RKAKL, bisa dikatakan kurang menunjang atau tak sinkron dengan harapan tsb. Target fisik unit rumah terbangun, selain menjadi harga mati malah menjadi kartu mati. Walau anggaran DIPA tak bisa naik secara signifikan, terobosannya dengan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan dan permukiman harus diandalkan. Siapa berbuat apa, dimana, kapan, seberapa, bilamana harus dipadukan oleh kemenpera. Kalau perlu mencermati fungsi, subfungsi, program, dan kegiatan dalam RKP / RKAKL yang berbasis dan mengacu pada perumahan dan permukiman, sehingga bisa dicari berbagai kemungkinan. Sisi lainnya, selain pola “titip uang” di tingkat pusat, bisa juga mengembangkan pola “titip tangan” ke organisasi perangkat daerah di provinsi maupun organisasi perangkat daerah di kabupaten / kota. Lembaga yang sudah ada ditingkatkan kapasitasnya dan muatannya. Pertimbangan dari sisi lainnya, dengan metode serba D zaman Orde Baru yang ternyata masih berlaku sampai akhir RI-1 ke 5, atau dengan pola “titip nafas” agar seirama, senada, sealiran dan sesama pemain tidak boleh saling mendahului. Berlaku prinsip bahwa orang tidak hanya pandai saja, tetapi harus juga pandai-pandai. Jangan merasa bisa, yang betul adalah bisa merasa. Bisa-bisa semakin bisa merasa malah tidak bisa membedakan rasa, karena mengandalkan perasaan, khususnya perasaan untuk mengkasihani diri sendiri. Para pemangku kepentingan atau stakeholders, harus disinergikan sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing. Tak kalah pentingnya, potensi SDM di lingkungan Kemenpera harus dimanfaatkan secara man to man. Mengacu pada birokrasi yang konvensional, banyak SDM Kemenpera datang hanya untuk jemur gigi, bukannya unjuk gigi atau kemampuan. Pola kerja atau budaya kerja kemenpera harus beda semisal dengan departemen teknis, banyak hal tak tertulis yang harus dilaksanakan dan dicapai. Salah satu prasyarat keberhasilan program pembangunan adalah ketepatan pada pengidentifikasian target group dan target area. Berbagai macam pendekatan, maka pendekatan berikut : Regional (kawasan) = menurut wilayah di mana masalah itu terjadi. Comparative (perbandingan) = membandingkan berbagai pendapat atau objek penelitian sehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaannya. Topical (topik) = mengkaji masalah dengan cara mengelompokkannya dalam topik-topik tertentu. dapat dipakai sebagai pendekatan dalam mencari formula pembangunan perumahan dan permukiman berbasis masyarakat *hasil nemu file di komputer.

Jumat, 24 Februari 2012

B(ahan) B(akar) M(inyak) Naik (lagi) lho..

hualoh..

keinginan gue buat nyeloteh sedikit panjang tanpa aturan yang jelas kembali muncul nih.
berawal dari menonton obrolan pagi wamen esdm (yang juga guru besar di fakultas lain almamater gue) di tv nomor satu berwarna merah (yang jadi kendaraan politiknya kelompok besar berwarna kuning) bikin gue pengen sedikit bercelotah dengan segala keterbatasan yang ga ada ujungnya. *halah.

jadi begini loh. obrolannya adalah mengenai BBM (bukan dalam artian teknologi untuk ceting yang disediakan oleh smartphone yang mulai megap-megap perkembangannya yaa..). bbm disini maksudnya bahan bakar minyak. banyak lah ya jenisnya si bahan bakar minyak ini, yang lumrah dijumpai di SPBU ada Premium, Solar, Pertamax, Pertamax Plus, Bio Solar, dan sebagainya, dan sebagainya. (kalau dipikir-pikir, warna pistol pengisi bahan bakar yang ada di SPBU itu, mewakili kelompok-kelompok besar yang ada di Indonesia deh ya. haha).

yang sering jadi bola panas adalah, jenis premium, udah bosen nih gue denger premium naik turun naik turun, segala diributin, di naikin salah, ga di naikin juga salah.
sekarang gue mau nyampein celotehan tanpa dasar, yang sejujurnya cuma omelan yang gabisa gue sampaikan kalau cuma lewat twitter.

YANG PROTES BBM DI NAIKIN ITU SIAPA SIH??
*halah jadi sok serius.. segala pertanyaan gini doang di caps lock. sori tjoi, biar pada ngeh aja sama arah dari tulisan gue ini (cem ada yang baca aje hahah).

gue nyeloteh tanpa dasar nih, jadi jangan diajak debat akademis ya, serius ini cuma pemikiran dangkal doang ko..

gue mengelompokkan, ada 3 golongan yang meributkan kenaikan BBM bersubsidi tersebut ya sebut sajalah bensin a.k.a Premium.. mau tau apa saja golongannya? oke abis ini gue usahakan buat nulis per-Gologan-tersebut.

pertama adalah golongan yang bener-bener ga mampu, yang kedua adalah golongan tak mampu tapi sok-sok-an mampu, yang ketiga adalah golongan mampu tapi pura-pura ga mampu.

eits kalem boi, jangan suujon dulu sama kata-kata yang gue pake, ini gue mau jelasin kenapa gue make kata-kata diatas buat penamaan golongan-golongannya. ga boleh emosi loh, ini tulisan gue doang. (EMANG ADA YANG BACA WOI? *nanya-ke-diri-sendiri*)

1. golongan yang bener-bener tidak mampu. yang gue maksud golongan tidak mampu disini adalah, orang-orang ga berkendaraan yang ga beli bensin buat dijadiin asap kenalpot. terus, kenapa mereka protes kalau BBM dinaikin? asumsi tanpa dasar saya adalah kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan bahan pokok lainnya.. terus gimana dong kalau Harga Bahan Pokok Naik, pikiran bego gue mengatakan seperti ini: "paling engga, lebih jelas lah, subsidinya dialokasikan kemana.."


2. golongan yang tidak mampu tapi sok mampu. gue sadari ini emang agak kasar sih namanya. tapi kalem lah, hanya pandangan dangkal seorang pemuda tanggung saja.. gini loh maksud gue, kita kerucutkkan kembali si golongan ini dengan mengelompokkannya berdasarkan penggunaan bahan bakar minyaknya. gue anggap golongan ini adalah orang-orang yang menggunakan kendaraan pribadi padahal belum bisa/belum mampu buat membiayai operasional kendaraan pribadi-nya tersebut. ya contoh simpelnya adalah ga mampu buat beli bensin, gitu lah.. kalau orang-orang pinter bilang, ini karena perkembangan ekonomi negara kita kok, dan juga karena ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman, terus juga karena pola hidup konsumtif yang disebabkan oleh MUDAHNYA mendapatkan kredit kendaraan bermotor yang mengakibatkan meningkatknya produksi dan penjualan produk perusahaan otomotif dari negeri penjajah kita dulu! (ya mayoritas kendaraan di Indonesia sekarang kan emang dari Jepang lah ya).
nah sekarang, gimana pemerintah bisa mikirin apalagi ngebuat transportasi aman dan nyaman, sementara alokasi subsidinya lebih banyak dibakar buat asap knalpot?

3. golongan mampu yang pura-pura tidak mampu! golongan ini nih yang bahaya, menurut gue loh ya,..
soalanya sebenernya mereka adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan yang cukup untuk membelanjakan uangnya kemudian dibakar untuk menjadi asap kenalpot, tapi ketika ditanya "setuju tidak BBM dinaikkan?" terus make dalih rakyat kecil sebagai tameng. oh god!

ah.. sudahlah, semua hanya dinamika sosial yang mau ga mau emang harus dijalankan dan disaksikan. ya saya rasa gejolak yang ada cukup wajar untuk negara yang katanya mau berkembang.
mau protes? jangan ke saya, silahkan protes pada diri masing-masing yang mungkin bisa memberikan alasan kenapa negara kita harus berkembang.

dari tiga golongan diatas tersebut, dengan pikiran dangkal sejujurnya gue sepakat aja sih, kalau harga BBM dinaikkan, kenapa? ya harapan gue dengan prasangka baik terhadap para pengelola negeri ini adalah agar subsidi dapat diberikan kepada tangan yang tepat.
semoga dengan naiknya BBM, angka pembelian kendaraan bermotor turun, kemacetan hilang (terutama Jakarta), transportasi Umum menjadi layak aman dan nyaman, kemudian nyamanlah Indonesiakuu tanpa asap kenalpottt..

sejujurnya sampai gue ngepost tulisan ini pun gue belum bisa mengelompokkan diri gue ke golongan yang mana dari tiga yang gue sebutkan diatas..
apakah gue golongan 1? gue masih pakai kendaraan bermotor. dan gue masih beli bahan bakar itu kok.
apakah gue golongan 2? oh god, mudah-mudahan tidak, dan jangan sampai saja..
apakah gue golongan 3? demi tuhan, jangan sampai lah.

sedikit tentang diri gue, dan sikap gue mananggapi rencana kenaikan harga BBM ini,
karena gue masih make kendaraan bermotor, ya mau ga mau gue harus menghitung kembali anggaran agar sepeda motor itu tetep bisa jalan, kalau nantinya itung-itungan menunjukkan gue ga mampu beli bensin dan itungan juga nunjukin cara lain lebih efektif dan efisien, ya itu artinya gue harus make cara lain tersebut, mungkin bisa jalan kaki, bisa naik sepedah, atau naik kendaraan umum yang ada, tentu dengan konsekuensinya juga misal waktu tempuh yang lebih lama..

simpel sih menurut gue, silahkan pasrah, atau menggali kreativitas, bukan sekedar nyaman pada kondisi yang menipu yang sedang kita semua jalankan saat ini..

Gimana dengan anda?


macam ada yang baca aja ini tulisan haha.
ya sudahlah, setidaknya saya harus berterimakasih pada anda anda semua yang sudah berkenan meluangkan waktu buat ngebaca tulisan ini, karena yang telah anda lakukan merupakan apresiasi bagi saya..
boleh berkomentar, boleh juga dihina dan dicacimaki, karena sejujurnya saya juga butuh kritikan untuk mengembangkan gaya menulis serta memperluas wawasan saya...


Terimakasih, Semoga Menginspirasi ! :)

Ardiles.

Rabu, 01 Februari 2012

Pandangan sesepuh perkotaan

USDRP merupakan proyek yg salah kaprah. Karena waktu itu idenya proyek ini menjadi suatu pinjaman yang bersifat sektor. Karena kita pernah mendapatkan loan dari bank dunia. Tetapi sekarang oleh bank dunia dan kita sendiri yang ikut serta membangun, USDRP ini dijadikan proyek yang sama dengan proyek lainnya. Dan hal ini kurang tepat. Karena itu disarankan pada Bu Hayu, kita jangan hanya tertarik pada kota- kota USDRP. Kita harus tertarik pada kota-kota seluruh Indonesia. Karena kita menjadi dikungkung pada paradigma proyek. Sedangkan kita harus berbicara mengenai pembangunan perkotaan secara nasional. Dan bagaimana pengalaman yang diperoleh dari USDRP itu bisa ditularkan dan dilanjutkan di dalam suatu agenda nasional pembangunan perkotaan termasuk juga financial dan sebagainya dengan mengambil pengalaman-pengalaman kota-kota USDRP. Proyek USDRP diharapkan dilanjutkan tetapi bukan karena kita tertarik pada proyeknya tetapi karena kita mau berkomitmen pada agenda program nasional untuk membangun kota-kota kita dan dikelola dengan tata kelola yang lebih baik.

---
Bapak Hendro Pranoto Soesilo
Pelopor berdirinya Direktorat Bina Program DJCK PU

Senin, 02 Januari 2012

Kebutuhan Dukungan Pembangunan Perkotaan Nasional

cot buat judulnya.. haha..

sebelumnya selamat tahun baru buat semua orang yang dengan senang hati mau menyia-nyiakan sedikit waktunya untuk membaca tulisan gue ini.. tapi gue harap, setelah tulisan ini kalian baca, hidup kalian akan jauh dari kesia-siaan.. aseeekkk,.. aaamiin..

yuk kembali ke dalam kandungan-kandungan yang ada pada judul diatas.
ah! ini sebenarnya hanya sebuah cara gue menikmati rutinitas yang ada, sejujurnya gue bukan orang yang ngerti tentang Judul tulisan ini, sumpah ini hanya karna tuntutan pekerjaan... :D

jadi gini loh sob,

kawasan perkotaan itu merupakan wilayah yang kegiatan utamanya bukan pertanian, jadi pak tani dan bu tani itu ga jadi prioritas di kawasan perkotaan ini, tapi gue bingung, kenapa di tengah kota Jakarta ada yang namanya tugu Tani.? pada tahu tugu Tani kan? kalau belum tahu silahkan gugling sob.. heheh..

lanjutt..

jadi katanya nih, sesuai pasal 18 PP 34/2009 ada yang berbunyi seperti ini: pembangunan kawasan perkotaan dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
pembangunan di dalam kawasan perkotaan baik pada bidang perumahan, perindustrian, perdagangan, dan lain lain lain lainnya, pada hakekatnya merupakan kewenangan pemerintah daerah otonom.

tujuan pembangunan sektor perkotaan ini, sesungguhnya sangat mulia sob, yaitu agar kawasan perkotaan dapat berfungsi sebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
mulia sekali kan tujuannya? iya, emang ini hanya kalimat-kalimat surga yang pada kenyataannya, belum semua pemerintah kota yang dapat mewujudkannya.. huhh ironi.. :(

nah sekarang, gue mau menampilkan tulisan mengenai permasalahan perkotaan nasional saat ini, paparan ini gue lengkapi dengan angka-angka biar tulisan gue terlihat sok berbobot dan akhirnya kita semua pusing ngebacanya..

lanjuttkan..

pada tahun 2010, BPS (pada tahun BPS kan? kalau belum tahun silahkan gugling sob.) menyatakan bahwa penduduk INDONESIA mencapai Dji Sam Soe Juta Jiwa..
menurut perkiraann,, 50% penduduk INDONESIA itu tinggal di kawasan perkotaan loh! ke kotaan banget ga sih orang indonesia? tapi gue yakin belum semua orang yang sanggup hidup di kota.. buktinya masih banyak yang suka nonton dahsyat, dan inbox. terus masih ada acara uya emang kuya, *yaa sekedar opini.. hehe :-P

fyi: pertumbuhsn penduduk perkotaan adalah 5.89% cukup besar jika dibandingkan pertumbuhan nasional yang rata-rata hanya 1.17% setahun.

katanya,, kepadatan penduduk kota sangat bervariasi, nih gue kasih angka-angka lagi biat pada eneg,,
jakarta, bandung jogja, dan surakarta mencapai 11.500 sampai dengan 18.500 jiwa setiap kilmoter persegi.
beberapa kota yang memiliki kepadatan penduduk sedang adalah, denpasar, malang, dan bogor yakni sebesar 5000 sampai dengan 8000 jiwa setiap kilometer persegi.. sedangkan beberapa kota dengan kepadatan penduduk rendah adalah palembang, banda aceh, manado, jambi, kupang, ambon dan balikpapan dengan tingkat kepadatan rata-rata adalah 1000-3000 jiwa setiap kilometer perseginya....

permasalah perkotaan yang dirasakan masyarakat kota masing-masing dapat dinyatakan sebagai indeks kebalikan dari indeks kenyamanan kota. Ikatan Ahli Perencana Indonesia pada tahun 2010 menurutkan indeks kenyamanan kota secara nasional berdasarkan persepsi masyarakat kota masing-masing, urutannya begini sob:

1. yogyakata dengan index 66.52
2. denpasar dengan index 63.63
3. makassar 58.46
4. manado 56.39
5. surabaya 56.38
6. semarang 54.63
7. banjarmasin 53.16
8. batam 52.60
9. jayapura 52.56
10. bandung 52.32
11. palembang 52.15
12. palangkaraya 50.86
13. jakarta 50.71
14. pontianak 46.92
15. medan 46.67

itu lah masing-masing indeks tingkat kenyamanan 15 Kota di Indonesia. si indeks ini angkanya dinamis loh, dari angka yang ada pada tahun-tahun sebelumnya terdapat beberapa kota yang mengalami kenaikan yakni, jogja, makassar, surabaya, banjarmasin, dan pontianak. ada juga ktoa yang mengalami penurunan tingkat kenyamanan yaitu manado, jayapura, bandung, palangkaraya, jakarta dan medan.

nah, upaya untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan kenyamanan kota terkendala dengan oleh beberapa faktor. faktor kendala dimaksud secara nasional dimuat dokumen pada dokumen KSPN sebagai isu pembangunan perkotaan ke dalam 8 bagian berikut:

1. belum optimalnya peran kota sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional,
2. ketimpangan wilayah,
3. rendahnya modal sosial masyarakat perkotaan,
4. belum optimalnya pengembangan ekonomi kota dan rendahnya kapasitas fiskal,
5. belum optimalnya penyediaan perumahan dan prasarana sarana utilitas (PSU),
6. belum efisiennya penyelenggaraan penataan ruang dan penatagunaan tanah,
7. belum optimalnya pengelolaan lingkungan, mitigasi, bencana dan antisipasi dampak perubahan iklim, dan
8. belum optimalnya tata kelola dan kelembagaan pemerintah kota.

pertanyaan yang muncul adalah:

"bagaimana pemerintah melakukan pembinan secara nasional kepada pemerintah daerah agar dapat mengatasi permasalahan yang menjadi "vicious circle" tersebut?!"

ya, hanya pertanyaan.. sejujurnya saya tidak melihat hal positif dari gaya reformasi orang indonesia, walaupun saya ga begitu paham apa itu reformasi :)

selamat menikmati..

Rabu, 21 Desember 2011

apa hebatnya Jakarta?

nahh gini nih, gue cuma bisa nulis judul doang. tapi abis itu udah aja, kaga tau apaan lagi yang mau gue tulis haha..

oke, gambaran tentang hubungan gue dengan kota ini. dulu sih pas jaman masih ingus di apusin sama nyokap, gue termasuk bocah yang mikir bahwa Jakarta itu adalah kota yang menyenangkan, ada dufan, taman mini, dan sebagainya dan sebagainya..

singkat cerita, sampai akhirnya gue bisa ngelap ingus sendiri, dan lulus SMA gue keluar dari kota Padang, setelah dari lahir sampai lulus SMA disanaaa muluu..
pindahnya sih ke Bandung, bukan Jakarta..

nah, singkat cerita lagi.. sampai lah gue ke tingkat tiga perkuliahan.. *gaperlu lah ya, gue ceritain 2 tahun pertama gue dikampus, serem, ceritanya berdarah-darah.*

nah tingkat tiga perkuliahan ini, datang lah masa gue diijinkan buat menikmati yang namanya kerja praktek, dari dulu sih, gue pengen kerja praktek di salah satu kementerian yang terletak di bilangan Jakarta Selatan sana, kementerian yang identik dengan logo cap kaki tiga berwarna hitam dengan latar belakang kuning.

itu di pertengahan tahun 2010, akhirnya gue mulai "bergaul" dengan JAKARTA... memang sih cuma dua bulan.. yahh cukup menikmatilah kerasnya Jakarta dalam dua bulan tersebut..

singkat cerita lagi, sekarang setelah lulus dari bangku kuliah, gue kerja di tempat gue KP tahun lalu itu.. karena desakan batin, akhirnya gue pengen nulis coretan-coretan celoteh anak rantau ini...


berawal dari seringnya gue nonton video tentang orang muda sukses bla bla bla.. banyak orang sukses tersebut yang menyatakan bahwa: "ANAK MUDA YANG MAMPU MENAKLUKAN JAKARTA ITU HEBAT LOH!!!"

gara-gara kalimat itu, hati gue berceloteh sob, kenapa sih harus kayak gitu? emang apa hebatnya Jakarta? kalau semua pemuda Indoensia berpikiran seperti itu, kapan yang namanya Pengembangan Ekonomi Lokal itu bisa terwujudkan? ah! gue cuma bisa ngasi pertanyaan! belum bisa ngejawabnya. haha..

terus, gue juga pernah dengar filosofi perantau seperti ini: "tidak akan pulang sebelum sukses"

terus kalau semuanya numpuk di Jakarta, Sementara JAKARTA nya sendiri ga sanggup buat nampung lo lo lo dan GUE, gimana? yang ada kita sakit bareng disini sob, sakit karena polusi, sakit hati karna keruwetannya, bahkan bisa berujung ke sakit jiwa karena ga kuat menahan sakit hati tadi... hahah..

yah elah, ini cuma celotehan gue, celotehan dari pertanyaan-pertanyan, yang sampai sekarang masih gue cari jawabannyaa..

selamat menikmati..

Jumat, 16 Desember 2011

jadi pengen nulis lagi deh..

hahaha. ga penting sih judul tulisan gue.. tapi emang pengen nyoba nulis-nulis lagi nyoret-nyoret ngebacot ga jelas.. siapa tau ada komentar dari orang-orang yang ngebaca trus nambah luas pemikiran gue.. aseek...

Kamis, 08 Juli 2010

Terimakasih Pak Pembimbing

Tulisan ini gue dedikasikan khusus buat abang, bapak, om, bos, Elkana catur Hardiansyah. pembimbing Kerja praktek gue di cpmu usdrp yang juga senior gue di hmp pl itb.

yap. ga ada ucapan-ucapan sorga yang ingin gue tuliskan disini, cuma sekedar ungkapan terimakasih atas bimbingan beliau, selama kerja praktek, dan sebelum beliau berangkat untuk training ke negara teng baja.

abang, bapak, om, bos catur udah jadi pembimbing dalam arti yang seluas-luas nya buat gue dan ruhut. baik itu dalam menjalani kerja praktek, dan yang lainnya. ya, dalam artis luas,.

terimakasih yang sebesar-besarnya abang, om, bapak, bos. senang bisa ada dibawah bimibingan anda,banyak pelajaran bermanfaat kami dapat dari berinteraksi dengan anda.

selamat menuntut ilmu abang, om, bapak, bos. semoga bermanfaat.

safe flight and anjoy your trip brader.
*ditunggu oleh-oleh dari negara teng baja nya. HAHA