Senin, 02 Januari 2012

Kebutuhan Dukungan Pembangunan Perkotaan Nasional

cot buat judulnya.. haha..

sebelumnya selamat tahun baru buat semua orang yang dengan senang hati mau menyia-nyiakan sedikit waktunya untuk membaca tulisan gue ini.. tapi gue harap, setelah tulisan ini kalian baca, hidup kalian akan jauh dari kesia-siaan.. aseeekkk,.. aaamiin..

yuk kembali ke dalam kandungan-kandungan yang ada pada judul diatas.
ah! ini sebenarnya hanya sebuah cara gue menikmati rutinitas yang ada, sejujurnya gue bukan orang yang ngerti tentang Judul tulisan ini, sumpah ini hanya karna tuntutan pekerjaan... :D

jadi gini loh sob,

kawasan perkotaan itu merupakan wilayah yang kegiatan utamanya bukan pertanian, jadi pak tani dan bu tani itu ga jadi prioritas di kawasan perkotaan ini, tapi gue bingung, kenapa di tengah kota Jakarta ada yang namanya tugu Tani.? pada tahu tugu Tani kan? kalau belum tahu silahkan gugling sob.. heheh..

lanjutt..

jadi katanya nih, sesuai pasal 18 PP 34/2009 ada yang berbunyi seperti ini: pembangunan kawasan perkotaan dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
pembangunan di dalam kawasan perkotaan baik pada bidang perumahan, perindustrian, perdagangan, dan lain lain lain lainnya, pada hakekatnya merupakan kewenangan pemerintah daerah otonom.

tujuan pembangunan sektor perkotaan ini, sesungguhnya sangat mulia sob, yaitu agar kawasan perkotaan dapat berfungsi sebagai tempat permukiman perkotaan pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
mulia sekali kan tujuannya? iya, emang ini hanya kalimat-kalimat surga yang pada kenyataannya, belum semua pemerintah kota yang dapat mewujudkannya.. huhh ironi.. :(

nah sekarang, gue mau menampilkan tulisan mengenai permasalahan perkotaan nasional saat ini, paparan ini gue lengkapi dengan angka-angka biar tulisan gue terlihat sok berbobot dan akhirnya kita semua pusing ngebacanya..

lanjuttkan..

pada tahun 2010, BPS (pada tahun BPS kan? kalau belum tahun silahkan gugling sob.) menyatakan bahwa penduduk INDONESIA mencapai Dji Sam Soe Juta Jiwa..
menurut perkiraann,, 50% penduduk INDONESIA itu tinggal di kawasan perkotaan loh! ke kotaan banget ga sih orang indonesia? tapi gue yakin belum semua orang yang sanggup hidup di kota.. buktinya masih banyak yang suka nonton dahsyat, dan inbox. terus masih ada acara uya emang kuya, *yaa sekedar opini.. hehe :-P

fyi: pertumbuhsn penduduk perkotaan adalah 5.89% cukup besar jika dibandingkan pertumbuhan nasional yang rata-rata hanya 1.17% setahun.

katanya,, kepadatan penduduk kota sangat bervariasi, nih gue kasih angka-angka lagi biat pada eneg,,
jakarta, bandung jogja, dan surakarta mencapai 11.500 sampai dengan 18.500 jiwa setiap kilmoter persegi.
beberapa kota yang memiliki kepadatan penduduk sedang adalah, denpasar, malang, dan bogor yakni sebesar 5000 sampai dengan 8000 jiwa setiap kilometer persegi.. sedangkan beberapa kota dengan kepadatan penduduk rendah adalah palembang, banda aceh, manado, jambi, kupang, ambon dan balikpapan dengan tingkat kepadatan rata-rata adalah 1000-3000 jiwa setiap kilometer perseginya....

permasalah perkotaan yang dirasakan masyarakat kota masing-masing dapat dinyatakan sebagai indeks kebalikan dari indeks kenyamanan kota. Ikatan Ahli Perencana Indonesia pada tahun 2010 menurutkan indeks kenyamanan kota secara nasional berdasarkan persepsi masyarakat kota masing-masing, urutannya begini sob:

1. yogyakata dengan index 66.52
2. denpasar dengan index 63.63
3. makassar 58.46
4. manado 56.39
5. surabaya 56.38
6. semarang 54.63
7. banjarmasin 53.16
8. batam 52.60
9. jayapura 52.56
10. bandung 52.32
11. palembang 52.15
12. palangkaraya 50.86
13. jakarta 50.71
14. pontianak 46.92
15. medan 46.67

itu lah masing-masing indeks tingkat kenyamanan 15 Kota di Indonesia. si indeks ini angkanya dinamis loh, dari angka yang ada pada tahun-tahun sebelumnya terdapat beberapa kota yang mengalami kenaikan yakni, jogja, makassar, surabaya, banjarmasin, dan pontianak. ada juga ktoa yang mengalami penurunan tingkat kenyamanan yaitu manado, jayapura, bandung, palangkaraya, jakarta dan medan.

nah, upaya untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan kenyamanan kota terkendala dengan oleh beberapa faktor. faktor kendala dimaksud secara nasional dimuat dokumen pada dokumen KSPN sebagai isu pembangunan perkotaan ke dalam 8 bagian berikut:

1. belum optimalnya peran kota sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional,
2. ketimpangan wilayah,
3. rendahnya modal sosial masyarakat perkotaan,
4. belum optimalnya pengembangan ekonomi kota dan rendahnya kapasitas fiskal,
5. belum optimalnya penyediaan perumahan dan prasarana sarana utilitas (PSU),
6. belum efisiennya penyelenggaraan penataan ruang dan penatagunaan tanah,
7. belum optimalnya pengelolaan lingkungan, mitigasi, bencana dan antisipasi dampak perubahan iklim, dan
8. belum optimalnya tata kelola dan kelembagaan pemerintah kota.

pertanyaan yang muncul adalah:

"bagaimana pemerintah melakukan pembinan secara nasional kepada pemerintah daerah agar dapat mengatasi permasalahan yang menjadi "vicious circle" tersebut?!"

ya, hanya pertanyaan.. sejujurnya saya tidak melihat hal positif dari gaya reformasi orang indonesia, walaupun saya ga begitu paham apa itu reformasi :)

selamat menikmati..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar